Misa pelantikan Misdinar baru pada tanggal 20 Agustus 2011 kemarin berjalan sukses. Misa ini dikhususkan dari misdinar, oleh misdinar dan untuk misdinar, jadi semua komponen misa terdiri dari para misdinar, baik itu misdinar lama, maupun misdinar baru. Mulai dari PA, Koor, Komentator, Lektor, sampai Tatib. Disamping itu, misa kali ini dihadiri oleh romo dari Gereja Paroki St. Arnoldus.
Dalam misa itu tercatat jumlah Misdinar baru sebanyak 52 peserta, dan ada acara penyerahan penghargaan kepada salah satu teman kita, Diptyaning Ratna Anindita atas tugasnya selama 51x dalam kurun waktu 1 tahun. Acara Misa pelantikan berjalan lancar, walaupun di kala misa saat penyerahan penghargaan dan serah terima jabatan ketua baru terjadi kesendatan. Hal ini disebabkan oleh kurang jelasnya keterangan yang ada di dalam buku panduan misa pelantikan misdinar tahun 2011. Tapi pada akhirnya, salah satu teman kita, Pieter Winata memberikan arahan singkat kepada romo untuk memberikan hadiah penghargaan kepada sang “terpilih”. Dan pada akhirnya misa berjalan sampai akhir tanpa halangan yang berarti.
Seusai misa, sekitar pukul 18.50 dilanjutkan acara ramah tamah di Gedung Karya Pastoral lantai 3. Acara ini pun memiliki kepanitiaan sendiri. Dan secara garis besar, acara ini berjalan cukup baik dan menghibur seluruh misdinar, walaupun acara ini menjadi mundur 15 menit dari waktu pada saat perencanaan. Acara ini berisi pentas seni oleh gabungan kelompok- kelompok saat latihan dan acara musikal. Band legendaris ala Misdinar Barto pun hadir ditengah ramainya malam itu. Mereka adalah Bento. Memiliki 7 personil dari angkatan kakak- kakak misdinar.
Ternyata, khusus untuk acara ini, hadirlah band baru bernama Mito. Dengan beranggotakan 4 personil. Mito sendiri hadir dan mengakui dirinya adalah adik dari Bento. Selain itu, acara ini dihadiri Misdinar dari paroki lain juga, mereka adalah Misdinar St. Arnoldus, Misdinar St. Leo Agung, dan Misdinar St. Clara. Saat ramah tamah berlangsung, Misdinar St. Leo Agung dan Misdinar St. Clara ikut mengambil bagian dalam acara. Yakni St. Leo Agung dengan band nya, dan St. Clara dengan paduan suara dan Band ala St. Clara. Di malam itu waktu serasa tidak berputar. Segala perbedaan dan identitas dari mana kita berasal pun dihapuskan. Baik dari Bartolomeus, Leo Agung, Arnoldus, maupun St. Clara, dalam acara ini kami semua berbaur menjadi satu atas nama Misdinar. Acara itu dapat berjalan sebaik ini, karena semua orang yang terlibat saling bekerja sama satu sama lain. Acara pun selesai pada pukul 21.47 dan akhirnya kami semua tersenyum dengan wajah letih dan rasa bangga dalam hati karena acara pentas seni, walaupun program kerja baru, dapat dilaksanakan dengan sukses..
Salam hangat dari kami,
Misdinar St.Bartolomeus
